Pendahuluan
Tracer studi tahun 2025 dilaksanakan untuk mengetahui respon para lulusan terhadap proses pembelajaran yang didapat selama studi. Hasil tracer studi ini digunakan sebagai bahan evaluasi diri Program Studi Magister Ilmu Kehutanan (PS MIK) dan sebagai dasar dalam penyusunan strategi perbaikan berkelanjutan. Responden berasal dari lulusan angkatan terbaru, dengan cakupan penilaian meliputi pengetahuan, kemampuan pembelajaran, softskill, komunikasi, dan kemampuan manajerial. Nilai indeks diperoleh dari pengolahan skor yang diberikan lulusan pada rentang 1–5, kemudian dikonversikan menjadi nilai indeks (0–1). Target yang ditetapkan oleh PS MIK adalah 0,7 sebagai standar minimal pencapaian. Secara umum, hasil tracer study tahun ini menunjukkan sebagian besar indikator melampaui target yang ditetapkan, meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
Pengetahuan
Aspek pengetahuan yang diteliti meliputi pengetahuan umum, pengetahuan teoritis bidang ilmu, kemampuan berpikir lintas disiplin ilmu, dan kemampuan berpikir kritis. Hasil tracer study menunjukkan bahwa seluruh indikator pengetahuan berada di atas target (0,7). Pengetahuan umum dan pengetahuan teoritis bidang ilmu memperoleh indeks relatif tinggi mendekati 0,85, sedangkan kemampuan berpikir lintas disiplin ilmu serta berpikir kritis juga cukup baik, meski masih perlu didorong untuk semakin komprehensif. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan PS MIK memiliki landasan akademik yang kuat untuk mengaplikasikan ilmunya dalam dunia kerja maupun penelitian.
Pengembangan Kemampuan Pembelajaran
Kemampuan pembelajaran yang ditinjau mencakup longlife learning, pengembangan diri, penggunaan teknologi informasi, data analytics, project management, membangun jejaring, dan kemampuan bahasa Inggris. Hasil tracer study menunjukkan bahwa sebagian besar aspek berada di atas target, terutama kemampuan pengembangan diri, penggunaan teknologi informasi, dan project management yang berada di atas 0,8. Namun, kemampuan bahasa Inggris masih relatif rendah (sekitar 0,6–0,65) dibandingkan dengan aspek lainnya. Data analytics juga berada sedikit di atas target, namun belum optimal. Hal ini menjadi masukan penting agar PS MIK memperkuat kurikulum berbasis teknologi informasi dan peningkatan kemampuan bahasa asing mahasiswa.
Pengembangan Softskill
Softskill yang dinilai meliputi kepemimpinan, berpikir reflektif, inovasi, negosiasi, manajemen waktu, dan penyelesaian masalah. Hasil tracer study menunjukkan variasi capaian dengan indeks antara 0,75–0,85. Kemampuan penyelesaian masalah dan berpikir reflektif memperoleh indeks tertinggi, menunjukkan bahwa lulusan memiliki daya kritis dan kemampuan mengatasi permasalahan kompleks. Namun, aspek manajemen waktu dan inovasi masih sedikit lebih rendah walaupun tetap di atas target. Hal ini menunjukkan perlunya pelatihan tambahan berbasis project-based learning untuk mendorong kreativitas sekaligus keterampilan manajerial waktu yang lebih baik.
Kemampuan Berkomunikasi
Aspek komunikasi yang diteliti mencakup komunikasi verbal dan nonverbal, toleransi dan menghargai perbedaan, kepemimpinan dalam komunikasi, serta longlife learning. Indeks menunjukkan capaian yang cukup beragam, dengan toleransi dan kemampuan menghargai perbedaan mencapai skor tertinggi mendekati 0,9. Sementara itu, kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal masih berada di angka sekitar 0,75, sedikit di atas target. Secara keseluruhan, aspek komunikasi sudah sangat baik, namun kemampuan bahasa Inggris sebagai pendukung komunikasi internasional masih perlu ditingkatkan.
Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial mencakup bekerja secara mandiri, bekerja dalam tim, bekerja di bawah tekanan, adaptasi, serta etika dan integritas. Hasil tracer study menunjukkan nilai yang cukup tinggi di semua indikator, dengan adaptasi serta etika dan integritas memperoleh capaian di atas 0,85. Kemampuan bekerja di bawah tekanan dan manajemen waktu relatif lebih rendah, meskipun tetap di atas target minimal. Hal ini menunjukkan lulusan PS MIK telah memiliki kompetensi manajerial yang baik untuk menghadapi dinamika dunia kerja, namun masih perlu penguatan pada aspek efisiensi waktu dan resiliensi dalam kondisi tekanan tinggi.
Rencana Perbaikan Pembelajaran
1. Memberikan tambahan pembelajaran terkait analisis data melalui workshop, kursus statistik, serta pelatihan software analisis data.
2. Mengembangkan program penguatan softskill seperti kepemimpinan, inovasi, dan manajemen waktu melalui pendekatan case-based learning (CBL) dan project-based learning (PBL).
3. Memperluas kerjasama dengan universitas luar negeri, menghadirkan dosen tamu asing, dan memperbanyak forum diskusi berbahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing mahasiswa.
4. Menyediakan pendampingan akademik lebih intensif terkait manajemen waktu studi, serta memperluas kesempatan mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian dan proyek dosen.




