Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya selaku wakil para wisudawan dan wisudawati untuk menyampaikan sambutan yang menggambarkan rasa syukur dan terima kasih kami karena telah mampu menyelesaikan studi yang telah kami jalani.
Mewakili para wisudawan dan wisudawati, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terkira kepada institusi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada karena telah mengizinkan kami untuk menimba dan memperdalam keilmuan kehutanan secara lebih komprehensif. Sehingga pada akhirnya kami mampu menyelesaikan studi kami dengan penuh perjuangan dan dedikasi secara utuh terhadap ilmu kehutanan. Sebagaimana diketahui bersama bahwa diterima belajar di Fakultas Kehutanan UGM bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Selain itu, untuk dapat menyelesaikan studi dari fakultas ini juga dibutuhkan perjuangan yang panjang dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan studi kami secara layak dan memperoleh gelar akademik yang telah memenuhi prinsip kualitas, formalitas, dan legalitas.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada para dosen pengajar yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada kami dalam proses menuntut ilmu. Kami juga meminta maaf apabila selama proses tersebut berlangsung terdapat banyak kesalahan yang kami perbuat baik disengaja maupun tidak disengaja. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para tenaga akademik yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan berbagai permasalahan perkuliahan terutama yang berkaitan dengan hal – hal yang bersifat administratif. Kami juga meminta maaf apabila dalam bersikap terdapat berbagai kesalahan yang telah kami lakukan sehingga kurang berkenan.
Pada kesempatan kali ini saya secara pribadi juga mengingatkan kepada para wisudawan dan wisudawati bahwa momentum wisuda bukanlah suatu akhir dari sebuah proses, melainkan merupakan gerbang awal menuju perjuangan untuk membuktikan jati diri dengan berlandaskan pada ilmu yang telah diperoleh. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa saat ini sektor kehutanan memiliki posisi strategis dalam mendukung pembangunan nasional. Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan. Seperti yang digambarkan pada sebuah lirik dari lagu bahwa “ hutan, gunung, sawah, dan lautan simpanan kekayaan “ sedangkan emas intan hanya akan menjadi sebuah kenangan. Penyebutan pertama kata “ hutan “ memberikan pesan tersirat bahwa ekosistem hutan merupakan garda terdepan dan garda terakhir dalam menunjang kehidupan. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita menyebut “hutan sebagai ketahanan pangan” atau “hutan sebagai ketahanan energi”. Namun, secara tegas kita harus menyatakan bahwa “hutan adalah ketahanan kehidupan”.
Secara pribadi saya juga menghimbau kepada para wisudawan dan wisudawati untuk senantiasa mengamalkan ilmu dan berdedikasi dalam profesi dengan menerapkan prinsip 4 T yaitu “ tangguh, tanggap, tanggon, dan trengginas “. Sebagai rimbawan kita harus memiliki karakter tangguh yang bermakna bahwa dengan ilmu yang kita miliki, kita dapat berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bidang kehutanan. Tanggap memiliki makna bahwa dalam setiap tindakan yang kita lakukan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan menjadikan kewibawaan akademik sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Hal inilah yang membedakan almamater Fakultas Kehutanan UGM dengan fakultas kehutanan lainnya. Tanggon memiliki makna bahwa sebagai rimbawan kita harus memiliki mental baja dan keberanian. Katakanlah benar jika memang benar dan katakanlah salah jika memang salah meskipun itu juga ditujukan kepada senior maupun kolega kita sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan Trengginas artinya sebagai seorang rimbawan Bulaksumur maka kita harus siap dan mampu berdedikasi pada setiap medan yang akan dihadapi. Setiap hambatan harus dapat diubah menjadi peluang yang prospektif dan menguntungkan untuk sektor kehutanan.