Dalam rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis ke-50 dan Reuni Emas Fakultas Kehutanan UGM, pada tanggal 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan Seminar Region Jawa dengan tema “Hutan Penyelamat Pulau Jawa”, mengambil tempat di Pusdiklat Perum Perhutani Madiun. Mengambil momentum yang sama, dalam rangkaian kegiatan Seminar Region Jawa di Madiun tersebut, pada tanggal 26 Agustus 2013 juga dilakukan Pengukuhan Pengurus KAGAMAHUT (Keluarga Alumni Gadjah Mada Kehutanan) dari Komisariat Daerah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur oleh Pengurus Pusat KAGAMAHUT.
Kegiatan seminar Region Jawa di Madiun ini merupakan salah satu dari 5 (lima) seminar region yang dilaksanakan oleh Fakultas Kehutanan UGM bersama-sama dengan KAGAMAHUT (Keluarga Alumni Gadjah Mada Kehutanan) yaitu Seminar Region Sumatera, Seminar Region Jawa, Seminar Region Kalimantan, Seminar Region Bali-Nusa Tenggara, dan Seminar Region Sulawesi-Maluku-Papua.
Latar belakang penentuan tema dalam Seminar Region Jawa didasari oleh semakin pentingnya peranan hutan dan sektor kehutanan di Pulau Jawa. Sebagai pulau yang merupakan pusat industri, pusat bisnis, pusat pemerintahan Indonesia, dan pulau terpadat di Indonesia –pada tahun 2010 dihuni 136,6 juta jiwa (± 60% dari total penduduk Indonesia)– Pulau Jawa menuntut berbagai layanan lingkungan, seperti kecukupan air, udara yang bersih, sarana rekreasi dan kenyamanan hidup. Berkenaan dengan hal tersebut, keberadaan sumberdaya hutan Pulau Jawa memiliki peran vital untuk menjaga keseimbangan ekosistem, memberikan sumber penghidupan, ketahanan energi, ketahanan pangan dan menjamin pembangunan pulau yang berkelanjutan.
Pembicara yang hadir dalam Seminar Region Jawa tersebut adalah: Dr. Haryadi Himawan (Direktur Bina Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan RI); Dr. Bambang Sukmananto (Direktur Utama Perum Perhutani), Drs. Bambang Subiaktono (Direktur Tipinter Kepolisian RI), Ir. Abdullah Azwar Anas, MSi. (Bupati Banyuwangi), Dr. Arief Yuwono, MA. (Deputi MenegLH bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim); Ir. Ambar Tjahjono (ASMINDO); Dr. Suporahardjo (LSM) dan H. Siman (Pengelola hutan rakyat Selopuro, Wonogiri).
Dalam paparannya Dr. Haryadi Himawan menyampaikan bahwa Pulau Jawa dalam waktu dekat menghadapi permasalahan yang sangat serius. Menurut beliau “10 tahun lagi Jawa akan menghadapi masalah krisis air”. karena pertambahan jumlah penduduk. Oleh karena itu diperlukan model pengelolaan hutan yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.
Sedangkan Ir. Abdullah Azwar (Bupati Banyuwangi) menyampaikan bahwa selama ini sebagian besar desa-desa di sekitar hutan di Banyuwangi (baik kawasan hutan Perhutani maupun kawasan Taman Nasional) termasuk kategori desa-desa miskin. Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak untuk mengentaskan kemiskinan di desa-desa sekitar hutan. Dalam kaitan dengan hutan dan kehutanan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak akan mengeksploitasi hasil hutan kayu namun akan dikembangkan untuk wisata alam dengan pendekatan eco-tourism.
Dari Seminar Region Jawa ini kemudian akan dirumuskan alternatif perbaikan sistem pengelolaan hutan Pulau Jawa yang berkeadilan, berkelanjutan, dan mampu menjembatani kepentingan multipihak, dan rumusan tersebut secepatnya akan diserahkan kepada Pemerintah baik pusat dan Daerah, Kementerian Kehutanan, Perum Perhutani, DPR, dan pihak-pihak terkait lainnya. (TY)